CLEO Oxygen Water 100 ppm : Air Penunjang Kesehatan Anak
Pentingnya Air sebagai Penunjang Kesehatan Anak
Ada yang beranggapan bahwa jumlah konsumsi air minum anak-anak jauh lebih sedikit dibandingkan orang dewasa mengingat ukuran tubuh anak lebih kecil dari orang dewasa. Anggapan ini tidak benar, karena pada kenyataannya, anak harus minum lebih banyak air untuk memberikan hidrasi yang cukup pada tubuhnya.
Perlu dicatat bahwa, mekanisme rasa haus pada anak-anak masih belum cukup matang untuk bisa merasakan haus sebelum terjadinya dehidrasi, namun seringkali anak-anak akan minum banyak-banyak ketika tubuhnya mengalami dehidrasi hingga tahap tertentu.
Meningkatkan performa di sekolah
Berdasarkan hasil penelitian, saat mengalami dehidrasi anak tidak akan mampu berkonsentrasi dan kualitas fungsi mental akan menurun. Sehingga, bila anak anda tidak meminum cukup air di sekolah, ia akan memiliki performa di bawah murid-murid lain sehingga akan mempengaruhi nilai-nilainya di sekolah.
Performa yang lebih baik saat berolahraga
Ketika anak tidak meminum cukup air, anak akan malas beraktifitas secara fisik dan bahkan bila berolahraga, ia tidak akan sanggup mempertahankan performa dalam waktu yang sama dengan anak yang cukup terhidrasi. Karenanya, anak yang mengalami dehidrasi ringan tidak akan mampu memiliki prestasi olahraga maksimal.
Pertumbuhan yang sesuai
Di luar masalah fungsi mental dan fisik, anak-anak membutuhkan banyak air karena tubuh mereka tumbuh sangat cepat. Karena anak-anak memiliki kadar metabolisme yang tinggi, mereka harus meminum air lebih banyak dan kurangnya asupan akan mengakibatkan fungsi metabolisme menurun yang pada akhirnya menyebabkan level pertumbuhan yang kurang optimal.
Dengan pertimbangan ini, mengingatkan anak-anak untuk meminum cukup air menjadi kunci utama untuk mencegah dehidrasi. Meski banyak alternatif minuman lain, seperti minuman ringan berkarbonasi dan jus buah, minuman ini tidak akan sebanding dengan manfaat meminum air murni. Sehingga sangat disarankan bagi anak-anak untuk membawa sebotol air minum kemanapun mereka pergi, terutama bagi anak-anak yang memiliki banyak kegiatan olahraga. Dengan demikian mereka akan lebih memilih meminum air dibandingkan minuman lainnya.
Disadur dari: www.helium.com
Tahukah Anda jika bayi dan anak-anak memerlukan lebih banyak air dibandingkan orang dewasa?
Dikatakan, komposisi air pada tubuh janin adalah sebesar 90 persen. Sedangkan pada bayi normal sebesar 70-75 persen, remaja 55-60 persen, dan pada orang dewasa 50-60 persen. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa tubuh bayi dan anak-anak membutuhkan asupan air yang lebih banyak.
Dr Sudung O Pardede, SpA(K) menjelaskan, air sangat berperan penting dalam pertumbuhan anak, kesehatan, maupun aktivitas kesehariannya. Jika kebutuhan akan air ini tidak terpenuhi, anak tidak hanya akan kehilangan mood-nya, tapi juga menurunkan kemampuan fisik dan kognitifnya. Anak juga menjadi lebih rewel, mudah marah, dan susah buang air besar.
Sayangnya, kata Sudung, tidak mudah mendeteksi kebutuhan air pada anak karena beberapa gejala dehidrasi tidak terlihat secara visual. Ditambah, karena keterbatasan komunikasi, sulit bagi bayi dan anak-anak memberitahukan kepada orangtuanya kalau ia haus dan butuh minum.
Kebutuhan Air Per Usia
Oleh karenanya, orangtualah yang harus aktif memberikan air minum kepada anak-anak mereka. Pemberian air ini harus disesuaikan dengan usia, berat badan, dan aktivitas anak. Berikut ini penjelasannya:
- Anak usia 0-6 bulan air 0,8 liter per hari (dalam bentuk ASI).
- Anak usia 7-12 bulan butuh 1 liter air per hari (dalam bentuk ASI dan MPASI).
- Anak usia 1-3 tahun butuh air 1,1 liter (atau 4 gelas) per hari.
- Anak usia 4-6 tahun butuh air 1,4 liter (atau 6 gelas) per hari.
- Anak usia 7-9 tahun butuh air 1,6 liter (atau 6 gelas) per hari.
- Anak usia 10-12 tahun (laki-laki) butuh air 1,8 liter (atau 7 gelas) per hari.
- Anak usia 10-12 tahun (perempuan) butuh air 1,9 liter (atau 8 gelas) per hari.
Pastikan air yang Anda berikan kepada anak memenuhi standar, yakni jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, dan tidak mengandung kuman.
Ternyata kebutuhan air pada bayi/anak lebih besar dibanding dewasa. Mengapa ?
Cairan tubuh total dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, massa otot, dan jumlah lemak. Komposisi air 60-65% berat badan orang dewasa, sedangkan pada neonatus (bayi baru lahir) jumlahnya lebih besar dibanding bayi dan anak.
Cairan tubuh secara total dipengaruhi oleh cairan intrasel (jumlah air di dalam sel) dan cairan ekstrasel (air di luar sel) serta air transelular.
Apa fungsi air bagi tubuh ?
Berapa kebutuhan air pada bayi dan anak?
Bergantung pada fase pertumbuhan, jenis makanan, suhu tubuh, derajat lembab lingkungan, aktivitas anak, serta kondisi anak
Mengapa bayi dan anak memerlukan lebih banyak air untuk setiap kg BB dibandingkan dewasa?
Air tubuh berasal sebagian besar berasal dari makanan dan minuman, serta sebagian kecil dari proses oksidasi dalam jaringan tubuh. Oleh karenanya disarankan orangtua memperhatikan kecukupan air pada si kecil, karena porsi terbesar didapatkan dari makanan/minuman.
Pada bayi baru lahir sampai usia 6 bulan sebaiknya diberi makanan terbaik bayi yakni air susu ibu (ASI), dan di usia 6 bulan berikan si kecil makanan padat yang mengandung 60-70% air. Sedangkan makanan yang kaya akan protein dan mineral akan memerlukan jumlah air yang lebih banyak.
Air yang masuk per oral akan diserap oleh tubuh, kemudian masuk dan tersimpan dalam ruang interstitial, intraselular, dan vaskular. Jumlah air yang tersimpan sebagai cairan interstitial dapat berubah sesuai dengan mekanisme keseimbangan homeostatik dalam ruang intraselular dan ruang vaskular.
Berapa konsumsi air yang disarankan ?
Bayi sehat: 10-15% dari berat badan
Dewasa sekitar 2-4% dari berat badan
Salah satu cara untuk mengatasi obesitas pada anak adalah dengan mencukupi asupan cairan tubuhnya. Namun, yang terjadi saat ini, anak-anak justru kekurangan cairan.
Dalam sebuah buku yang berjudul Pentingnya Hidrasi Bagi Anak Usia Sekolah dan Remaja, yang disusun oleh Budi Iman Santoso, Hardinsyah, Parlindungan Siregar, dan Sudung O. Pardede, menyebutkan bahwa anak sering minum dengan jumlah yang tidak cukup dan belum memenuhi kebutuhan harian yang dianjurkan.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Hardinsyah dkk, menunjukkan bahwa jumlah kecukupan air pada remaja sangat rendah, akhirnya mereka pun mengalami kekurangan cairan.
Penelitian The Indonesian Hydration Regional Study (THRIST) yang dilakukan terhadap 604 remaja dari 6 kota di Indonesia juga menunjukkan bahwa 49,5 persen remaja mengalami kurang air tubuh.
Sayangnya, tidak ada takaran yang seragam dalam mengonsumsi air pada setiap orang. Padahal selama ini kita dianjurkan untuk minum dua liter air setiap harinya.
Dalam keadaan normal, seharusnya anak-anak mengonsumsi air sebanyak 10-15 persen dari berat badan. Hal ini berbeda dari orang dewasa yang membutuhkan sekitar 2-4 persen air mili liter dari berat badan.
Asupan air pada anak sebenarnya didasarkan pada kebutuhan metabolisme tubuh yang ternyata setiap anak memiliki laju yang berbeda-beda sesuai usia, berat badan, dan kondisi metabolik khusus, seperti lingkungan dan penyakit.
Berikut kebutuhan air pada anak berdasar usia:
Ahli gizi, Hardinsyah, menganjurkan, untuk mengetahui apakah asupan cairan anak sudah cukup atau belum, bisa dilihat dari warna urinenya. "Kalau urinenya warna kuning, berarti dia kurang minum. Kalau cukup, urinenya jernih," katanya.
Kurang Air, Anak Bisa Hilang Konsentrasi
Konsumsi air putih penting bagi tumbuh kembang anak usia sekolah. Kekurangan cairan dapat mengganggu konsentrasi belajarnya.
Konsumsi air putih sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Menurut Prof. DR. Hardinsyah, MS, Ahli Gizi Ibu dan Anak dari Institut Pertanian Bogor, 2/3 tubuh anak adalah cairan, sehingga penting konsumsi air yang cukup untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal.
Masa pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah dan remaja berbeda dengan kelompok lainnya. Pada usia sekolah pertumbuhan lebih lambat dibandingkan dengan masa pra sekolah. Aktivitas anak menjadi lebih banyak baik di sekolah maupun di luar sekolah, sehingga memerlukan gizi yang lebih banyak.
“Ada banyak penelitian yang menunjukkan jika anak-anak kekurangan 2 gelas konsumsi air putih, maka akan mengalami gangguan konsentrasi dalam belajar,” begitu kata Hardinsyah pada talkshow kesehatan Asupan Air Seimbang Cegah Obesitas pada Anak di Jakarta, Rabu (21/1).
Kebutuhan air pada setiap pertumbuhan anak berbeda sesuai dengan usianya. Aktivitas fisik yang tinggi seperti olahraga bisa menyebabkan asupan air menjadi kurang dan keluaran air menjadi lebih banyak. Oleh karena itulah cairan dalam tubuh tidak seimbang. Padahal sangat penting untuk menjaga keseimbangan cairan yang masuk dan keluar. “Keseimbangan cairan, bagi anak dan remaja bermanfaat untuk menjaga stamina, peredaran darah ke otak menjadi lancar, dan anak bisa konsentrasi dalam belajar.”
Keseimbangan cairan, lanjut Hardinsyah, bagi anak dan remaja bermanfaat untuk menjaga stamina, peredaran darah ke otak menjadi lancar, dan anak bisa konsentrasi dalam belajar.
“Jangan abaikan rasa haus pada anak. Itu sinyal sinyal dari tubuhnya bahwa ia membutuhkan cairan.” imbuh Prof. Dr. dr. Parlindungan Siregar, Sp. PD-KGH, Spesialis Penyakit Dalam FKUI-RSCM pada kesempatan yang sama.
Hati-hati Dehidrasi
Terdapat perbedaan fisiologis antara bayi dan anak dengan orang dewasa dalam hal cairan dalam tubuh. Perbedaan tersebut mencakup perbedaan komposisi, metabolisme dan derajat kematangan sistem pengaturan air dan elektrolit.
Metabolisme air juga sangat berbeda pada bayi bila dibandingkan dengan pada anak dan orang dewasa. Kecepatan siklus air pada bayi sangat tinggi, yaitu sekitar 5 kali lebih besar per kilogram berat badan bila dibandingkan dengan orang dewasa. Oleh karena itu bayi dan anak cenderung rawan terhadap penyakit yang menimbulkan dehidrasi. Perbedaan lain adalah kematangan sistem pengaturan air dalam berbagai sistem atau organ tubuh, belum matangnya fungsi ginjal akan menyebabkan perbedaan komposisi plasma pada bayi bila dibandingkan dengan anak yang lebih besar.
Kebutuhan air per hari
Kebutuhan air pada bayi dan anak biasanya dihitung berdasarkan perhitungan kalori, tetapi hal ini sering menyulitkan dan tidak praktis. Dalam klinik, perhitungan kebutuhan air untuk anak biasanya didasarkan pada berat badan. Lazimnya digunakan 3 metode perhitungan kebutuhan air per hari, yaitu:
a. Kebutuhan air per hari berdasarkan rumus Darrow
anak dengan berat badan < 10 kg = 100 mL/kgBB.
anak dengan berat badan 10 – 20 kg= 1.000 mL + 50 mL untuk setiap kg kenaikan BB di atas 10 kg.
anak dengan berat badan > 20 kg = 1.500 mL + 20 mL untuk setiap kg kenaikan BB di atas 20 kg.
b. Kebutuhan air per hari berdasarkan luas permukaan tubuh = 1.500 mL/m2 luas permukaan tubuh
c. Kebutuhan air per hari berdasarkan jumlah cairan yang dikeluarkan tubuh = jumlah urin + insensible water loss.
Berdasarkan pengalaman klinik, jumlah urin per hari sekitar 1.000 mL/m2/hari dan insensible water loss kira-kira 500 mL/m2/hari.
Kebutuhan air maksimum pada anak dengan berat badan < 10 kg sebesar 200 mL/kgBB/hari dan pada anak dengan berat badan > 10 kg sebesar 4.000 mL/m2 luas permukaan tubuh/hari.
Referensi :
Ada yang beranggapan bahwa jumlah konsumsi air minum anak-anak jauh lebih sedikit dibandingkan orang dewasa mengingat ukuran tubuh anak lebih kecil dari orang dewasa. Anggapan ini tidak benar, karena pada kenyataannya, anak harus minum lebih banyak air untuk memberikan hidrasi yang cukup pada tubuhnya.
Perlu dicatat bahwa, mekanisme rasa haus pada anak-anak masih belum cukup matang untuk bisa merasakan haus sebelum terjadinya dehidrasi, namun seringkali anak-anak akan minum banyak-banyak ketika tubuhnya mengalami dehidrasi hingga tahap tertentu.
Meningkatkan performa di sekolah
Berdasarkan hasil penelitian, saat mengalami dehidrasi anak tidak akan mampu berkonsentrasi dan kualitas fungsi mental akan menurun. Sehingga, bila anak anda tidak meminum cukup air di sekolah, ia akan memiliki performa di bawah murid-murid lain sehingga akan mempengaruhi nilai-nilainya di sekolah.
Performa yang lebih baik saat berolahraga
Ketika anak tidak meminum cukup air, anak akan malas beraktifitas secara fisik dan bahkan bila berolahraga, ia tidak akan sanggup mempertahankan performa dalam waktu yang sama dengan anak yang cukup terhidrasi. Karenanya, anak yang mengalami dehidrasi ringan tidak akan mampu memiliki prestasi olahraga maksimal.
Pertumbuhan yang sesuai
Di luar masalah fungsi mental dan fisik, anak-anak membutuhkan banyak air karena tubuh mereka tumbuh sangat cepat. Karena anak-anak memiliki kadar metabolisme yang tinggi, mereka harus meminum air lebih banyak dan kurangnya asupan akan mengakibatkan fungsi metabolisme menurun yang pada akhirnya menyebabkan level pertumbuhan yang kurang optimal.
Dengan pertimbangan ini, mengingatkan anak-anak untuk meminum cukup air menjadi kunci utama untuk mencegah dehidrasi. Meski banyak alternatif minuman lain, seperti minuman ringan berkarbonasi dan jus buah, minuman ini tidak akan sebanding dengan manfaat meminum air murni. Sehingga sangat disarankan bagi anak-anak untuk membawa sebotol air minum kemanapun mereka pergi, terutama bagi anak-anak yang memiliki banyak kegiatan olahraga. Dengan demikian mereka akan lebih memilih meminum air dibandingkan minuman lainnya.
Disadur dari: www.helium.com
Tahukah Anda jika bayi dan anak-anak memerlukan lebih banyak air dibandingkan orang dewasa?
Dikatakan, komposisi air pada tubuh janin adalah sebesar 90 persen. Sedangkan pada bayi normal sebesar 70-75 persen, remaja 55-60 persen, dan pada orang dewasa 50-60 persen. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa tubuh bayi dan anak-anak membutuhkan asupan air yang lebih banyak.
Dr Sudung O Pardede, SpA(K) menjelaskan, air sangat berperan penting dalam pertumbuhan anak, kesehatan, maupun aktivitas kesehariannya. Jika kebutuhan akan air ini tidak terpenuhi, anak tidak hanya akan kehilangan mood-nya, tapi juga menurunkan kemampuan fisik dan kognitifnya. Anak juga menjadi lebih rewel, mudah marah, dan susah buang air besar.
Sayangnya, kata Sudung, tidak mudah mendeteksi kebutuhan air pada anak karena beberapa gejala dehidrasi tidak terlihat secara visual. Ditambah, karena keterbatasan komunikasi, sulit bagi bayi dan anak-anak memberitahukan kepada orangtuanya kalau ia haus dan butuh minum.
Kebutuhan Air Per Usia
Oleh karenanya, orangtualah yang harus aktif memberikan air minum kepada anak-anak mereka. Pemberian air ini harus disesuaikan dengan usia, berat badan, dan aktivitas anak. Berikut ini penjelasannya:
- Anak usia 0-6 bulan air 0,8 liter per hari (dalam bentuk ASI).
- Anak usia 7-12 bulan butuh 1 liter air per hari (dalam bentuk ASI dan MPASI).
- Anak usia 1-3 tahun butuh air 1,1 liter (atau 4 gelas) per hari.
- Anak usia 4-6 tahun butuh air 1,4 liter (atau 6 gelas) per hari.
- Anak usia 7-9 tahun butuh air 1,6 liter (atau 6 gelas) per hari.
- Anak usia 10-12 tahun (laki-laki) butuh air 1,8 liter (atau 7 gelas) per hari.
- Anak usia 10-12 tahun (perempuan) butuh air 1,9 liter (atau 8 gelas) per hari.
Pastikan air yang Anda berikan kepada anak memenuhi standar, yakni jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, dan tidak mengandung kuman.
Ternyata kebutuhan air pada bayi/anak lebih besar dibanding dewasa. Mengapa ?
Cairan tubuh total dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, massa otot, dan jumlah lemak. Komposisi air 60-65% berat badan orang dewasa, sedangkan pada neonatus (bayi baru lahir) jumlahnya lebih besar dibanding bayi dan anak.
Cairan tubuh secara total dipengaruhi oleh cairan intrasel (jumlah air di dalam sel) dan cairan ekstrasel (air di luar sel) serta air transelular.
Apa fungsi air bagi tubuh ?
- pembentuk sel dan cairan tubuh
- pelarut
- media transportasi
- pengisi ruang dalam sel dan antara sel
- media untuk reaksi biokimia
- termoregulasi
- pelumas dan bantalan sendi
Berapa kebutuhan air pada bayi dan anak?
Bergantung pada fase pertumbuhan, jenis makanan, suhu tubuh, derajat lembab lingkungan, aktivitas anak, serta kondisi anak
Mengapa bayi dan anak memerlukan lebih banyak air untuk setiap kg BB dibandingkan dewasa?
- Luas permukaan tubuh anak yang relatif lebih besar sehingga kehilangan air melalui kulit lebih banyak
- Fungsi konsentrasi air kemih oleh ginjal yang belum sempurna
- Frekuensi nafas anak yang lebih cepat
- Suhu lingkungan tinggi dan derajat kelembaban yang rendah akan mempertinggi kehilangan air melalui pernafasan dan keringat.
Air tubuh berasal sebagian besar berasal dari makanan dan minuman, serta sebagian kecil dari proses oksidasi dalam jaringan tubuh. Oleh karenanya disarankan orangtua memperhatikan kecukupan air pada si kecil, karena porsi terbesar didapatkan dari makanan/minuman.
Pada bayi baru lahir sampai usia 6 bulan sebaiknya diberi makanan terbaik bayi yakni air susu ibu (ASI), dan di usia 6 bulan berikan si kecil makanan padat yang mengandung 60-70% air. Sedangkan makanan yang kaya akan protein dan mineral akan memerlukan jumlah air yang lebih banyak.
Air yang masuk per oral akan diserap oleh tubuh, kemudian masuk dan tersimpan dalam ruang interstitial, intraselular, dan vaskular. Jumlah air yang tersimpan sebagai cairan interstitial dapat berubah sesuai dengan mekanisme keseimbangan homeostatik dalam ruang intraselular dan ruang vaskular.
Berapa konsumsi air yang disarankan ?
Bayi sehat: 10-15% dari berat badan
Dewasa sekitar 2-4% dari berat badan
Dalam sebuah buku yang berjudul Pentingnya Hidrasi Bagi Anak Usia Sekolah dan Remaja, yang disusun oleh Budi Iman Santoso, Hardinsyah, Parlindungan Siregar, dan Sudung O. Pardede, menyebutkan bahwa anak sering minum dengan jumlah yang tidak cukup dan belum memenuhi kebutuhan harian yang dianjurkan.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Hardinsyah dkk, menunjukkan bahwa jumlah kecukupan air pada remaja sangat rendah, akhirnya mereka pun mengalami kekurangan cairan.
Penelitian The Indonesian Hydration Regional Study (THRIST) yang dilakukan terhadap 604 remaja dari 6 kota di Indonesia juga menunjukkan bahwa 49,5 persen remaja mengalami kurang air tubuh.
Sayangnya, tidak ada takaran yang seragam dalam mengonsumsi air pada setiap orang. Padahal selama ini kita dianjurkan untuk minum dua liter air setiap harinya.
Dalam keadaan normal, seharusnya anak-anak mengonsumsi air sebanyak 10-15 persen dari berat badan. Hal ini berbeda dari orang dewasa yang membutuhkan sekitar 2-4 persen air mili liter dari berat badan.
Asupan air pada anak sebenarnya didasarkan pada kebutuhan metabolisme tubuh yang ternyata setiap anak memiliki laju yang berbeda-beda sesuai usia, berat badan, dan kondisi metabolik khusus, seperti lingkungan dan penyakit.
Berikut kebutuhan air pada anak berdasar usia:
- Usia 0-4 hari: 50-80 mL/kgBB/hari
- Usia 5-10 hari : 100-130 mL/kgBB/hari
- 3 bulan: 140-160 mL/kgBB/hari
- 6 bulan: 135-155 mL/kgBB/hari
- 9 bulan: 125-135 mL/kgBB/hari
- 1 tahun: 120-135 mL/kgBB/hari
- 2 tahun: 110-120 mL/kgBB/hari
- 4 tahun: 100-110 mL/kgBB/hari
- 6 tahun: 85-100 mL/kgBB/hari
- 10 tahun: 70-85 mL/kgBB/hari
- 14 tahun: 50-60 mL/kgBB/hari
- 18 tahun: 40-50 mL/kgBB/hari
Ahli gizi, Hardinsyah, menganjurkan, untuk mengetahui apakah asupan cairan anak sudah cukup atau belum, bisa dilihat dari warna urinenya. "Kalau urinenya warna kuning, berarti dia kurang minum. Kalau cukup, urinenya jernih," katanya.
Kurang Air, Anak Bisa Hilang Konsentrasi
Konsumsi air putih penting bagi tumbuh kembang anak usia sekolah. Kekurangan cairan dapat mengganggu konsentrasi belajarnya.
Konsumsi air putih sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Menurut Prof. DR. Hardinsyah, MS, Ahli Gizi Ibu dan Anak dari Institut Pertanian Bogor, 2/3 tubuh anak adalah cairan, sehingga penting konsumsi air yang cukup untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal.
Masa pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah dan remaja berbeda dengan kelompok lainnya. Pada usia sekolah pertumbuhan lebih lambat dibandingkan dengan masa pra sekolah. Aktivitas anak menjadi lebih banyak baik di sekolah maupun di luar sekolah, sehingga memerlukan gizi yang lebih banyak.
“Ada banyak penelitian yang menunjukkan jika anak-anak kekurangan 2 gelas konsumsi air putih, maka akan mengalami gangguan konsentrasi dalam belajar,” begitu kata Hardinsyah pada talkshow kesehatan Asupan Air Seimbang Cegah Obesitas pada Anak di Jakarta, Rabu (21/1).
Kebutuhan air pada setiap pertumbuhan anak berbeda sesuai dengan usianya. Aktivitas fisik yang tinggi seperti olahraga bisa menyebabkan asupan air menjadi kurang dan keluaran air menjadi lebih banyak. Oleh karena itulah cairan dalam tubuh tidak seimbang. Padahal sangat penting untuk menjaga keseimbangan cairan yang masuk dan keluar. “Keseimbangan cairan, bagi anak dan remaja bermanfaat untuk menjaga stamina, peredaran darah ke otak menjadi lancar, dan anak bisa konsentrasi dalam belajar.”
Keseimbangan cairan, lanjut Hardinsyah, bagi anak dan remaja bermanfaat untuk menjaga stamina, peredaran darah ke otak menjadi lancar, dan anak bisa konsentrasi dalam belajar.
“Jangan abaikan rasa haus pada anak. Itu sinyal sinyal dari tubuhnya bahwa ia membutuhkan cairan.” imbuh Prof. Dr. dr. Parlindungan Siregar, Sp. PD-KGH, Spesialis Penyakit Dalam FKUI-RSCM pada kesempatan yang sama.
Hati-hati Dehidrasi
Terdapat perbedaan fisiologis antara bayi dan anak dengan orang dewasa dalam hal cairan dalam tubuh. Perbedaan tersebut mencakup perbedaan komposisi, metabolisme dan derajat kematangan sistem pengaturan air dan elektrolit.
Metabolisme air juga sangat berbeda pada bayi bila dibandingkan dengan pada anak dan orang dewasa. Kecepatan siklus air pada bayi sangat tinggi, yaitu sekitar 5 kali lebih besar per kilogram berat badan bila dibandingkan dengan orang dewasa. Oleh karena itu bayi dan anak cenderung rawan terhadap penyakit yang menimbulkan dehidrasi. Perbedaan lain adalah kematangan sistem pengaturan air dalam berbagai sistem atau organ tubuh, belum matangnya fungsi ginjal akan menyebabkan perbedaan komposisi plasma pada bayi bila dibandingkan dengan anak yang lebih besar.
Kebutuhan air per hari
Kebutuhan air pada bayi dan anak biasanya dihitung berdasarkan perhitungan kalori, tetapi hal ini sering menyulitkan dan tidak praktis. Dalam klinik, perhitungan kebutuhan air untuk anak biasanya didasarkan pada berat badan. Lazimnya digunakan 3 metode perhitungan kebutuhan air per hari, yaitu:
a. Kebutuhan air per hari berdasarkan rumus Darrow
anak dengan berat badan < 10 kg = 100 mL/kgBB.
anak dengan berat badan 10 – 20 kg= 1.000 mL + 50 mL untuk setiap kg kenaikan BB di atas 10 kg.
anak dengan berat badan > 20 kg = 1.500 mL + 20 mL untuk setiap kg kenaikan BB di atas 20 kg.
b. Kebutuhan air per hari berdasarkan luas permukaan tubuh = 1.500 mL/m2 luas permukaan tubuh
c. Kebutuhan air per hari berdasarkan jumlah cairan yang dikeluarkan tubuh = jumlah urin + insensible water loss.
Berdasarkan pengalaman klinik, jumlah urin per hari sekitar 1.000 mL/m2/hari dan insensible water loss kira-kira 500 mL/m2/hari.
Kebutuhan air maksimum pada anak dengan berat badan < 10 kg sebesar 200 mL/kgBB/hari dan pada anak dengan berat badan > 10 kg sebesar 4.000 mL/m2 luas permukaan tubuh/hari.
Referensi :
- Dudek, SG. Nutritional essentials for nursing practice. Edisi ke-4. Philadelphia. Lippincott. 2001.
- Alatas H, Madiyono B, Sastroasmoro S. Keseimbangan air dan elektrolit. Dalam: Markum AH, Ismael S, Alatas H, Akib A, Firmansyah A, Sastroasmoro S, penyunting. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, jilid 1, Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Jakarta, 1991. h. 80-115.
- Press conference Hydration and Health, Jakarta. 18 Maret 2011
Komentar
Posting Komentar